WIng Chun Club logo
Ip Man Wing Chun

Temukan Warisan dan Dampak Ip Man, Grandmaster Wing Chun yang Terkenal

Ip Man lahir dari pasangan Ip Oi-dor dan Ng Shui pada 1 Oktober 1893 dan meninggal pada 2 Desember 1972. Dia adalah seorang seniman bela diri terkenal dan seorang grandmaster seni bela diri Wing Chun. Dia memiliki beberapa murid yang kemudian menjadi master seni bela diri, termasuk legendaris Bruce Lee.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi kehidupan awal Ip Man. Perjalanannya ke Hong Kong, kecanduan opium, dan mengajar Wing Chun untuk keluar dari kemiskinan.

Kehidupan awal

Ip Man lahir di Foshan, Guangdong, dalam keluarga yang kaya dan menerima pendidikan tradisional Cina. Dia menjadi murid terakhir Chan Wah-shun, belajar Wing Chun pada usia sembilan atau tiga belas tahun. Karena usia Chan, dia hanya dapat melatih Ip selama tiga tahun sebelum pensiun ke desanya. Ip mempelajari sebagian besar keterampilan dan tekniknya dari murid ter-senior kedua Chan, Ng Chung-sok.

Pada usia 16 tahun, Ip pindah ke Hong Kong dan bersekolah di St. Stephen’s College. Suatu hari, seorang teman sekelas memperkenalkannya kepada Leung Bik, seorang ahli teknik Kung Fu yang tinggal bersama mereka. Ip menantangnya untuk duel dan dengan mudah dikalahkan. Terdemoralisasi oleh kekalahan tersebut, Ip pergi tanpa berkata-kata dan tidak berani menyebutkan bahwa dia tahu Kung Fu. Selanjutnya, dia berlatih dengan Leung Bik sampai kematian Leung pada tahun 1911.

1910-an

Ip kembali ke Foshan pada tahun 1916 dan menjadi seorang polisi untuk pemerintahan nasionalis. Meskipun dia tidak membuka sekolah bela diri, dia mengajarkan Wing Chun kepada bawahan, teman, dan kerabat. Murid-murid terkenal pada saat itu adalah Lok Yiu, Chow Kwong-yue, Lun Kah, Chan Chi-sun, dan Lui Ying.

Pada tahun 1949, setelah Partai Komunis Tiongkok memenangkan Perang Saudara Tiongkok, karena Ip adalah anggota Kuomintang, ia meninggalkan Foshan untuk Hong Kong bersama istri dan putri sulungnya. Di Hong Kong, Ip mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, dan meskipun dia memiliki pengalaman sebelumnya sebagai seorang polisi, Ip tidak dapat atau tidak mau bergabung dengan Kepolisian Hong Kong. Untuk menopang keluarganya dan kecanduan opiumnya, dia memerlukan penghasilan tetap.

1950-an

Ip Man mulai mengajar Wing Chun pada awal 1950-an, diduga untuk menghindari kemiskinan. Menurut tuduhan, untuk membiayai kecanduan opiumnya. Sekitar tahun 1955, dia memulai hubungan gelap dengan seorang wanita asal Shanghai. Wanita itu meninggal di Foshan karena kanker setelah melahirkan putra mereka, Ip Siu-wah.

Namun pada tahun 1960-an, Ip Man mendapatkan pengakuan di Hong Kong dan menarik murid-murid yang lebih kaya dan terdidik dengan baik. Ketenaran yang baru ini juga memberinya stabilitas keuangan. Pada tahun 1967, Ip dan sekelompok muridnya mendirikan Asosiasi Atletik Ving Tsun untuk mengatasi kesulitan keuangannya, yang terutama disebabkan oleh kecanduannya pada opium. Namun, salah satu mantan muridnya mengatakan bahwa Ip menggunakan biaya sekolah untuk mempertahankan kecanduannya pada obat terlarang.

Pencapaian dalam Seni Bela

Diri Di masa lalu

Ip Man memiliki beberapa murid terkenal yang menjadi ahli bela diri yang terampil, termasuk William Cheung, Wong Shun-leung, Bruce Lee, dan lainnya. Dia juga menulis sejarah komprehensif tentang Wing Chun, memberikan wawasan berharga tentang perkembangan dan evolusinya.

Saat ini

Museum Ip Man menampilkan artefaknya di Kuil Leluhur Foshan. Museum ini memberikan pengunjung pandangan yang menarik ke dalam kehidupan dan ajaran dari ahli bela diri legendaris ini. Film-film Ip Man telah mempopulerkan warisan dan ajarannya di seluruh dunia.

Pikiran Akhir

Sebagai kesimpulan, Ip Man adalah seorang seniman bela diri yang luar biasa dan memiliki perjalanan hidup yang penuh tantangan. Dari masa kecil yang kaya di Foshan hingga mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dan kecanduan opium. Kehidupan Ip merupakan kisah yang penuh dengan keberhasilan dan kegagalan. Meskipun mengalami banyak rintangan, ia tetap gigih dalam mengajarkan Wing Chun hingga ajal menjemputnya.